Bandung (Tempo Doeloe) ~ Koperasi Tribuana IV
Koperasi Tribuana IV Batujajar "Belanja Dekat dan Lengkap", Kini telah dibuka "Pujasera Tribuana IV" cocok untuk wisata kuliner anda

Bandung (Tempo Doeloe)


Bandung yang memiliki sebutan sebagai kota kembang dan Paris van Java ini merupakan kota yang memiliki sejuta pesona, baik dari sejarah, kebudayaan, kehidupan sosial, lingkungan dan keindahan alamnya. Secara history Kota Bandung memiliki gedung-gedung bersejarah yang sampai saat ini masih dipertahankan dengan baik, dan diperhatikan oleh sebuah LSM dengan nama Bandung Heritage yang merupakan paguyuban untuk melestarikan dan menjaga warisan budaya Kota Bandung khususnya bangunan-bangunan bersejarah sebagai apresiasi kecintaannya terhadap kota Bandung. dari sumber tersebut berikut foto-foto kota Bandung tempo dulu dan sedikit ulasan kota Bandung tempo dulu, yang mungkin bisa menimbulkan kenangan bagi siapapun yang pernah melewati kota Bandung pada saat itu.

Pasar Baru

Ketika pusat Kota Bandung mulai dibangun sekitar tahun 1811, bangunan pasar satu-satunya di kota ini terletak di Kampung Ciguriang (Dekat Jalan Kepatihan dan Kautamaan Istri). Pasar Ciguriang tersebut dibakar pada saat huru-hara Munada pada tanggal 30 Desember 1842. Semenjak itu hampir selama setengah abad sampai tahun 1896, Bandung tidak memiliki pasar yang tetap dan permanen. Baru pada tahun 1906, setelah Bandung dinyatakan sebagai daerah Gemeente, pemerintah mulai membangun Pasar Baru di dekat Stasiun.

Gedung Sate
Foto udara gedung sate

 
Stasiun Pada Tahun 1934

Pesatnya perkembangan jasa kereta api ini mendorong Staats Spoorwegen ('Kereta Api Negara') pada tahun 1934 membangun jalur baru lewat Cikampek serta memperbanyak armadanya, sehingga jalur Batavia - Bandung bisa dilayani empat rit dalam sehari, dengan waktu tempuh hanya 2 3/4 jam saja. Lokomotif-lokomotif berwarna hitam dan berasap ini menjadi tontonan gratis dan spektakuler untuk masyakat pinggiran Bandung kala itu; seringkali mereka datang ke Stasiun hanya untuk menonton raksasa-raksasa besi ini sambil membawa bekal makanan!


Stasiun Pada Tahun 1884

Kereta Api merupakan salahsatu pendorong utama pada masa awal pertumbuhan Kota Bandung, awal abad ke-20. Sebelum jalur kereta api Batavia - Bandung dibuka tahun 1884, hubungan transportasi antara kedua kota itu hanya mungkin ditempuh dengan kereta kuda yang memakan waktu hampir 3 hari. Perkembangan daerah Priangan sebagai kawasan perkebunan yang menghasilkan komoditi berharga bagi dunia kopi, kina dan teh membuat perbaikan transportasi menjadi prioritas. Untuk itu di sekitar tahun 1920-an dibangun juga jaringan kereta api yang menghubungkan Kota dengan kawasan hinterland di sekitarnya Rancaekek, Majalaya, Ciwidey, dan Pangalengan.

Gereja Katedral Bandung / Katedral Santo Petrus

Gereja katedral santo petrus bandung terletak di Jalan Merdeka, yang diarsiteki oleh ir. c.p. wolff schoemaker, arsitek keturunan belanda.

Mesjid Cipaganti

Pada saat pembangunannya di tahun 1933, masjid karya C.P.W. Schoemaker ini merupakan satu-satunya masjid yang terletak di tengah kawasan hunian Bangsa Eropa di Bandung Utara. Bangunan aslinya yang berbentuk bujursangkar mengingatkan orang pada denah masjid-masjid kuno di Jawa dari abad ke-18; sayap bangunan yang melebar di kanan-kirinya ditambahkan kemudian.

Gedung Merdeka
Suasana gedung merdeka dimalam hari

Masjid Agung Bandung Pada Tahun 1875

Masjid Agung ini sekurang-kurangnya telah mengalami perombakan dan perubahan bentuk hingga tujuh kali. Sebagai sebuah keharusan dalam setiap pusat kota tradisional, bangunan Masjid Agung bergaya modern ini aslinya dibangun tahun 1812, berupa sebuah bangunan bambu beratapkan rumbia. Setelah kebakaran besar tahun 1825, masjid ini kemudian berangsur angsur diperbaiki dengan menggunakan kayu dan kemudian tembok sebagai bahan utama.

Jalan Asia Afrika
Suasana Jalan Asia Afrika tahun 1920

Institut Teknologi Bandung (ITB)

Institut Teknologi Bandung (ITB) adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang berkedudukan di Kota Bandung. ITB didirikan pada tanggal 2 Maret 1959. Saat ini status ITB adalah BHMN (Badan Hukum Milik Negara).

Hotel Savoy Homann


Di hotel Savoy-Homann ini Charlie Chaplin dan sejumlah bintang-bintang Hollywood lainnya pada dekade 40-an pernah menginap. Sebelum tahun 1930-an, bangunan ini berbentuk 'country cottage' gaya Romantik dengan rangka-rangka kayu yang diekspos. Bangunan ini kemudian direnovasi oleh Aalbers pada tahun 1936 atas pesanan Van Es Jr pemilik hotel Homann menggunakan gaya streamline moderne yang digunakannya juga untuk gedung Bank DENIS, lengkap dengan dominasi garis-garis horisontalnya.

HBS
SMAN 3 dan 5 Bandung (Sekarang) di Jl. Belitung, Bandung


Gereja Bethel


Gereja Protestan yang dibangun oleh C.P.W. Schoemaker ini tidak menggunakan gaya Gothic seperti gereja umumnya, namun menggunakan langgam Art-Deco yang sedang 'in' pada masa itu. Pintu masuk yang besar dan melengkung menjadi satu-satunya penanda fungsinya sebagai gereja menaranya tidak memiliki salib!

Jalan Braga
Jalan Braga tahun 1930an

Jl. Banceuy
Bangunan Sudut antara Jl. Banceuy dan Jl. ABC, Bandung

Foto-foto kota Bandung di atas yang datanya mungkin kurang lengkap, adalah hanya sebagian kecil saja dari sekian banyak foto yang bisa memberikan gambaran tentang sudut-sudut kota dan gedung-gedung kota Bandung pada jaman dahulu yang mungkin saat ini sering kita lewati.


sumber : http://www.gugeling.com/2011/06/bandung-foto-tempo-dulu.html
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Leave a comment