Koperasi Tribuana IV
Koperasi Tribuana IV Batujajar "Belanja Dekat dan Lengkap", Kini telah dibuka "Pujasera Tribuana IV" cocok untuk wisata kuliner anda

HARGA PROMO DI KOPERASI TRIBUANA IV BATUJAJAR


Dapatkan informasi promosi, harga spesial dan diskon khusus barang belanjaan dari KOPERASI TRIBUANA IV BATUJAJAR yang tertera di dalam Katalog Promosi terbaru !!!!
Read more »
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

PROMO MINYAK MURAH

promo november ceria 3-6
fortune 2lt Reffil
Rp. 24.500,-
Rp. 22.300,-

Read more »
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

promo november ceria

Hasil gambar untuk minyak fortune
promo november ceria 3-6
fortune 2lt Reffil
Rp. 24.500,-
Rp. 22.300,-

Read more »
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Jalan-jalan ke Curug Malela (Air Terjun Malela)

Ini sekadar usulan, setelah waktu itu ke Kampung Naga, barangkali kalo teman2 mau ngadain acara jalan2 lagi, Curug Malela ini mungkin bisa jadi pertimbangan.

Banyak kalangan menyebutkan bahwa Curug Malela mirip dengan Niagara di Ontario, Canada. Memang ukuran Malela ini jauh lebih kecil dengan debit air yang juga jauh lebih sedikit. Namun, dilihat dari strukturnya bahwa Curug Malela ini memang layak dijuluki Niagara Mini.

Curug Malela yang dalam bahasa Indonesia berarti Air Terjun Malela, terletak di Desa Cicadas, Kecamatan Rongga - Gununghalu Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Hulu sungai berasal dari lereng utara Gunung Kendeng, gunung berapi yang terletak di sebelah barat Ciwidey yang telah mati, mengalir melalui Sungai Cidadap - Gununghalu

Curug Malela ini memiliki ketinggian sekitar 60-70 meter dan mempunyai lima buah jalur air terjun.Jika debit air sedang deras maka akan terlihat kemegahannya yang mempesona, bahkan kalau dilihat dari kejauhan terkesan seperti benang-benang sutra halus. Disebelah kanan terlihat sebuah tebing yang cukup tinggi berwarna putih yang mengarah ke bawah. Ada kemungkinan bahwa dulunya dinding ini juga sebuah air terjun. Jika memang demikian, dapat dibayangkan betapa indah dan megahnya Curug Malela ini. Sebuah surga tersembunyi yang nyaris terisolir dari peradaban dan bagaikan harta karun yang belum digarap secara optimal.

Curug Malela memang belum populer untuk saat ini, bahkan masyarakat bandung dan sekitarnya pun masih banyak yang belum kenal dengan si Niagara Mini ini. Namun, itu bisa dimaklumi, kurang populernya Curug Malela sebagai daerah wisata disebabkan karena daerah ini masih sangat sulit dijangkau, cukup terisolir dari dunia luar. Belum lagi dengan kondisi medan yang begitu berat membuat Curug Malela sulit dijadikan salah satu tujuan wisata keluarga. Namun, jika Anda hobi berpetualang akan mendapatkan kepuasan tersendiri dengan menelusuri sebuah lembah yang ditutupi hutan berbukit-bukit, seakan-akan menelusuri surga yang tersembunyi. Begitu indah namun cukup sulit untuk dijangkau.

Menurut Ketua Pemuda Pariwisata Curug Malela, Unang Supardi: Keindahan Curug Malela ini tidak berdiri sendiri. Curug Malela merupakan air terjun paling atas dari rangkaian tujuh air terjun bertingkat sepanjang 1 kilometer. Urutannya adalah: Curug Malela, Curug Katumiri, Curug Manglid, Curug Ngeubul, Curug Sumpel, Curug Palisir, dan ditutup dengan Curug Pamengpeuk. Semua terletak di Desa Cicadas.

Setiap air terjun memiliki kekhasannya tersendiri. Curug Malela memiliki air terjun yang terpisah saat jatuh. Curug Katumiri pada pukul 8.00-9.00 bisa memperlihatkan pelangi di badan air terjun. Curug Ngeubul, air yang jatuh berkumpul (kebalikan dari Curug Malela) sehingga menimbulkan efek kabut dan suara yang menggelegar.

Curug Manglid memiliki goa di belakang air terjunnya. Curug Sumpel memiliki daerah di bawah air terjun yang lebar. Curug Palisir mirip Curug Malela dengan ketinggian yang lebih rendah. Terakhir, Curug Pameungpeuk, yaitu muara air terjun antara Sungai Cidadap dan Cisoka yang terletak tidak jauh dari air terjunnya.
Menuju Lokasi

Akses menuju Curug Malela dengan kendaraan umum sebenarnya juga tidak terlalu sulit. Kebanyakan yang datang memulai perjalanan dari kota Bandung, meskipun bisa juga melalui jalur Sukabumi atau Cianjur. Di bawah ini sedikit panduan untuk menuju lokasi (rute) Curug Malela:

1. Dari terminal Ciroyom, Bandung: Naik Bis jurusan Gununghalu/Bunijaya yang ditempuh dalam waktu sekitar 3 hingga 4 jam.
2. Dari terminal Leuwi Panjang, Bandung: naik angkot jurusan Cimahi atau Cililin, dari Cililin lanjutkan dengan Angkot jurusan Gununghalu (turun di depan mini market alfamart - gununghalu) kemudian naik Bis jurusan Gununghalu/Bunijaya. Atau langsung saja dari Cililin naik Bis jurusan Gununghalu/Bunijaya.
3. Dari Tol Padalarang, Kabupaten Bandung Barat: naik angkot jurusan Cimahi, turun di Cimareme dan lanjutkan naik angkot jurusan Cililin atau langsung saja dari Cimareme naik Bis jurusan Gununghalu/Bunijaya.
4. Dari terminal Cileunyi, Kabupaten Bandung: Naik Bis Jurusan Cileunyi - Cililin kemudian dari Cililin lanjutkan dengan naik Bis jurusan Gununghalu/Bunijaya.

Dari terminal Bunijaya, lanjutkan perjalanan dengan menggunakan ojek ke Desa Cicadas atau jika Anda ingin mengirit pengeluaran atau yang suka berpetualang, silahkan berjalan kaki dengan jarak sekitar 12 km. Setelah itu lanjutkan perjalanan melintasi bukit-bukit, hutan dan sawah sekitar 3 hingga 4 km. Dan bagi yang belum tau lokasi, jangan khawatir sebab begitu tiba di Desa Cicadas, sudah ada warga setempat yang bersedia memandu Anda menuju ke lokasi air terjun.

Dan berikut ini info dari sebuah blog:

Akses Menuju Curug Malela

menggunakan kendaraan umum dari Jakarta :

* naik kereta jurusan jakarta-cimahi atau bus jakarta-cimahi +/- 30.000
* disambung dengan bus jurusan ciroyom-buni jaya, turun di terminal buni jaya 15.000
* ojek ke kampung manglid +/- 30-45.000 (tergantung nawar)

menggunakan kendaraan umum dari Bandung :

* naik bus jurusan buni jaya dari terminal ciroyom turun di terminal buni jaya 15.000
* ojek ke kampung manglid +/- 30-45.000 (tergantung nawar)

Rute menggunakan kendaraan pribadi :

* cimahi -batu jajar-kota kecamatan cihampelas-cililin-sindang kerta-gunung halu-buni jaya

Tips Menuju Curug Malela :

* bawalah pakaian ganti, minimal 2 buah.
* beli perbekalan di terminal buni jaya karena di desa cicadas anda tidak akan menemukan warung nasi.
* gunakan alas kaki yang nyaman dan (kalo bisa) tertutup untuk menghindari lecet2 terkena tanaman berduri.
* gunakan juga pakaian yang menyerap keringat dan berlengan panjang, karena selain perjalanan yang menguras keringat juga untuk menghindari lecet2 terkena tanaman berduri.
* kalau anda berniat untuk menginap di rumah warga, nggak ada salahnya untuk menyiapkan buah tangan (sembako) untuk ucapan terima kasih.
* mintalah tukang ojek untuk menunggu anda selama di curug malela atau simpan nomer hapenya!! dari pada ribet cari ojek lagi kan??? hehehe
* jika menggunakan mobil pribadi sangat amat tidak saya rekomendasikan menggunakan sedan!!! kalo bisa gunakan kendaraan off road.
* bawa perbekalan lain yang cukup penting seperti obat-obatan, diantaranya : obat masuk angin, minyak kayu putih atau obat gatal, plester, obat nyeri otot atau terkilir dan obat anti mabok.
* bawa air minum yang banyak dan makanan!!! dijamin super haus dan laparr....hehehe
* jangan lupa abadikan momen anda di curug malela untuk membuat iri yang lainnya...hahahaha, dijamin bakal pengen kesana dan mudah2an akhirnya akses ke curug malela akan diperbaiki.


sumber : https://www.goodreads.com/topic/show/498548-jalan-jalan-ke-curug-malela-air-terjun-malela-kab-bandung-barat

Read more »
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Dusun Bambu – Tempat Wisata Keluarga Baru di Bandung

Bandung siap dihebohkan kembali dengan hadirnya tempat wisata baru khusus untuk keluarga. Dusun Bambu – Family Leisure Park. Siap-siap untuk ma…cet ma…cet. Hehehe. Sejak semakin mudahnya akses menuju Bandung, bukan hanya hotel dan tempat hiburan saja yang dibangun tidak terkendali, tempat wisata pun bermunculan bak jamur di musim hujan. Memang kebutuhan yang satu ini (hiburan maksudnya) sudah menjadi kebutuhan “hampir pokok” bagi para pendatang dari kota atau daerah sekitar Bandung terutama Jakarta kali yah.
Kebetulan hari ini saya punya kesempatan untuk mengunjungi tempat wisata baru ini yang sebetulnya statusnya masih soft opening. Lokasinya di Jalan Kolonel Masturi. Cara untuk mencapai ke lokasi adalah via Jalan Sersan Bajuri (jalan yang ada di seberang Terminal Ledeng), ikuti jalan tersebut terus sampai melewati Vila Istana Bunga, lanjut terus ke Universitas Advent dan masih berlanjut melewati Curug Cimahi. Sepanjang jalan ada petunjuk kok jadi nggak perlu kuatir tersesat. Nah dari Curug Cimahi sekitar 300 meter di sebelah kanan jalan ada jalan masuk dengan gapura bertuliskan “KOMANDO”, masuk ke jalan itu kemudian kurang lebih 500m sampai deh di gerbang masuk Dusun Bambu. Tiket masuk akan dikenakan Rp15.000,- per orang (anak kurang dari 3 tahun gratis) dan mobil Rp10.000,-.
Apabila jalur tersebut padat dan  biasanya kalau weekend dari pusat kota Bandung saja sudah macet, Anda boleh mencoba jalur alternatif via Cimahi. Terutama bagi Anda yang stay di hotel-hotel daerah Bandung Selatan atau Barat seperti : HARRIS Hotel Festival Citylink Bandung,Hotel POP! Festival Citylink, Grand Pasundan Convention Hotel, akan jauh lebih cepat apabila Anda mengambil jalur alternatif untuk ke Dusun Bambu melalui Cimahi. Nggak sulit kok, hanya ada satu jalan untuk menuju Cimahi dari kota Bandung yaitu melalui Jalan Jendral Sudirman lurus terus mengikuti jalan ke arah barat. Anda akan tiba di alun-alun Kota Cimahi, nah sebelah alun-alun tersebut ada jalan. Nama jalannya adalah Kolonel Masturi yang tinggal lurus saja mengikuti jalan menanjak kurang lebih 11 km, Anda akan tiba di Dusun Bambu.
Ok kembali ke pengalaman saya di Dusun Bambu yah. Begitu tiba di area parkir yang waktu itu cukup ramai, Anda akan dibuat kaget dengan melihat antrian yang cukup panjang. Waktu itu saya pikir apa itu antrian beli tiket masuk lagi tapi tadi kan di depan gerbang masuk sudah bayar tiket masuk. Setelah selidik punya selidik ternyata itu antrian untuk naik mobil pengantaran ke lokasi langsung ke Pasar Khatulistiwa. Jadi Dusun Bambu itu terbagi dengan area-area seperti : Kampung Layung, Saung Purbasari, Sampan Sangkuriang, Lutung Kasarung, Burangrang, Pasar Khatulistiwa, Camping Ground, Tegal Pangulinan, dan Balad Lodaya. Nanti saya cerita satu-satu ada apa saja sih di area-area tersebut. Bagi Anda yang malas mengantri ternyata ada jalan di pematang sawah yang berundak-undak yang bisa ditelusuri dengan berjalan kaki untuk menuju ke Pasar Khatulistiwa. Saya sarankan sih jalan kaki saja sambil melihat-lihat pemandangan sawah dan pondokan yang terbuat dari bambu. Hanya memakan waktu 10 menit yang tidak akan terasa lelah sama sekali karena dihibur dengan pemandangan yang luar biasa menyejukkan mata.
Area Masuk Dusun Bambu
Dengan berjalan kaki, setelah area persawahan yang berundak-undak Anda akan melewati area Kampung Layung dan Lutung Kasarung kemudian tiba di Pasar Khatulistiwa sebagai pusat kegiatan dari tempat wisata ini. Area-area lain semua dapat diakses dari Pasar Khatulistiwa ini.
Kampung Layung
Apa yang bisa Anda nikmati di area Kampung Layung? Area ini merupakan area cottage yang sementara ini belum mulai disewakan menunggu grand opening di bulan Maret 2014. Tapi bagi Anda yang penasaran seperti apa sih cottage yang akan disewakan di sini, ada “rumah contoh” yang bisa Anda kunjungi. Cottage ini bernuansa “desa” banget, dari eksterior, interior sampai dengan hiasan semua terbuat dari kayu dan bambu. Tapi jangan ditanya isi cottagenya, ruang tamu lengkap dengan TV layar datar dan speaker home theatre, dapur dengan kompor induksinya, kamar mandi dengan shower air panasnya Hehehehe. Paduan nuansa desa dan kota, tradisional dan modern. Asyiiikkk banget lah. Di beranda ada tempat lesehan untuk duduk-duduk bersantai yang dijamin bakal ketiduran kalau duduk lama-lama di sana karena kenyamanannya ditambah angin sepoi-sepoi “ngahiliwir”. Hehehehe. Satu hal yang akan membuat Anda ingin segera booking cottage ini (dan kata pegawainya udah ngantri bookingan yang masuk padahal belum dibuka) adalah adanya halaman belakang yang dilengkapi dengan fasilitas BBQ. Sudah terbayang malam-malam yang dingin, BBQ-an sama keluarga atau teman-teman di halaman tersebut, waaaah jadi “ngilerrrr” deh.

Cottage yang akan disewakan nanti bulan Maret 2014 itu baru siap 5 unit yang sementara terdiri dari 2 tipe : cottage 2 kamar dan cottage 1 kamar. Ada bocoran katanya untuk yang tipe 1 kamar harganya berkisar 2 sampai 3jt per malam dan untuk yang tipe 2 kamar antara 3 – 4jt per malam bergantung weekday, weekend atau season liburan. Yuuu ayoooo nabung dari sekarang. Ohyah rencananya akan dibangun total 250 cottage yang dapat dibooking nanti ke depannya. Wow…….
Lutung Kasarung
Nah area ini nih yang cukup unik. Ada kapsul-kapsul diselimuti akar-akar pohon yang kalau dilihat dari bawah itu seperti bergelantungan di pohon-pohon. Padahal setelah dilihat dengan lebih seksama, ada rangka dan struktur penyangganya. Lebih jelasnya buat Anda para penggemar film Star Trek, bentuknya mirip seperti kapsul penyelamat/ escape pod yang bisa diisi “segambreng” orang. Fungsinya unik-unik : ada kapsul yang isinya wastafel untuk cuci tangan, ada kapsul yang isinya tempat duduk-duduk, ada beberapa yang belum dibuka untuk umum (belum ketauan isinya apa). Dari kapsul ke kapsul dihubungkan dengan jembatan-jembatan yang bagus banget kalau buat foto-foto. Akses menuju area Lutung Kasarung ini semua dari Pasar Khatulistiwa. Wajib dan wajib dikungjungi yah.
Burangrang – Sampan Sangkuriang- Saung Purbasari
Pasar Khatulistiwa letaknya di dalam gedung bersatu dengan Restaurant Burangrang yang belum sempat direview dan dikunjungi karena waiting list nya yang puaaaaanjang banget waktu itu. Kalau dilihat dari luar sih, tempatnya nyaman untuk bersantap apalagi yang di teras dengan tenda-tendanya. Pemandangan langsung menuju ke danau yang disebut dengan Sampan Sangkuriang. Danau yang tenang dimana Anda bisa bersampan dengan keluarga dibantu oleh bapak-bapak yang siap untuk membawa Anda ke tengah danau. Cukup tegang juga waktu naik sampan soalnya nggak ada pelampung sama sekali, dan yang namanya sampan tradisional yang benar-benar terbuat dari kayu, goyang dikit aja langsung oleng jadi duduk harus ditengah dan nggak boleh goyang dombret sedikitpun. Hihihihi. Apalagi diisi oleh banyak orang (waktu itu 6 orang), itu permukaan air paling tinggal 5 cm lagi masuk ke dalam perahu, bisa dibayangkan tegangnya naik sampan itu. Si Bapak yang mendayungnya dengan tenangnya bilang “Nggak usah takut Pak, nggak akan tenggelam”. Buat saya pemandangan di danau ini yang luar biasa menakjubkan. Airnya yang tenang membuat rasa damai di hati, beneran ga boong. Dengan background Saung Purbasari, berupa pondokan-pondokan di sekeliling danau yang bisa digunakan untuk tempat makan (makanannya dipesan dari Restaurant Burangrang). Jadi teras dari pondokan-pondokan di Saung Purbasari ini langsung ke danau. Dari depan gedung Restaurant Burangrang ada dermaga kecil untuk naik sampan menuju ke teras-teras dari pondokan-pondokan itu. Asyik banget kan. Buat yang takut “kecemplung” ke danau, ada jalan yang bisa digunakan untuk menuju ke Saung Purbasari, jadi ga perlu pakai sampan.
Pasar Khatulistiwa
Pasar Khatulistiwa terletak di lantai 2 dari gedung yang bersatu dengan Restaurant Burangrang. Pasar ini menjual berbagai macam sayuran dan buah-buahan segar yang katanya beberapa diambil langsung dari gunung Burangrang. Ada juga suvenir dan makanan-makanan tradisional Sunda yang bisa Anda dapatkan di sana dan berbagai macam barang lainnya. Sekeliling Pasar Khatulistiwa banyak tempat duduk dan kuliner yang bisa dicicipi, saya bilang banyak itu betul-betul banyak jenisnya, dari Kue Ape, Mie
Kocok, Soto Bandung, Lotek, Rujak, Surabi, dan banyak lagi yang nggak mungkin bisa dicicipi semuanya dalam satu hari hehehe. Di lantai 3 masih tersedia lebih banyak lagi tempat duduk bagi Anda yang mau berkuliner di sana. Nah cuman harganya cukup lumayan, yah namanya di tempat wisata, harganya pasti termasuk harga untuk menikmati pemandangan dan keindahan alam di sana berikut fasilitas-fasilitas yang tersedia. Eh hampir lupa, semua transaksi di Pasar Khatulistiwa dan kuliner harus menggunakan voucher yang bisa ditukar di beberapa tempat di sekitar sana. Kabar baiknya kalau tidak habis terpakai bisa direfund uangnya.
Tegal Pangulinan
Di sebelah Pasar Khatulistiwa ada lapangan besar tempat segala macam permainan tradisional Sunda, dari enggrang (silakan googling kalau yang nggak tau, ini permainan rakyat Sunda yang menggunakan bambu sebagai perpanjangan dari kaki), bakiak (yang biasa dipakai untuk lomba di hari kemerdekaan bangsa kita), panahan, layang-layang, lempar bola bertali (ga tau namanya apa, hehehe). Terus kemudian ada show kuda lumping dan hoola hop yang diperagakan oleh anak-anak kecil dengan baju khas daerah Sunda. Semua dapat dinikmati dengan gratis tanpa biaya sepeserpun.
sumber : http://klikhotel.com/blog/dusun-bambu-tempat-wisata-keluarga-baru-di-bandung/
Read more »
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati