November 2012 ~ Koperasi Tribuana IV
Koperasi Tribuana IV Batujajar "Belanja Dekat dan Lengkap", Kini telah dibuka "Pujasera Tribuana IV" cocok untuk wisata kuliner anda

Wajit Cililin, Dodol & Angleng : Oleh-oleh khas Bandung


Bagi orang Bandung siapa ngga kenal dengan ‘Wajit’ yang merupakan makanan khas daerah Cililin. Makanan tradisional ini sudah turun temurun menjadi trade mark oleh-oleh daerah Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, yang kesohor karena rasa legit di lidah atau manis dan kenyal. Makanan yang di bungkus dengan daun jagung kering mengerucut ini menjadi khas dan mudah untuk dikenali.

Dodol Kacang
Wajit terbuat dari campuran bahan-bahan yang sangat mudah dicari dipasar tradisional maupun supermarket, yakni dari beras ketan, gula putih, gula merah, dan kelapa. Bahan-bahan tersebut dimasukan ke wajan besar kemudian diberi air dan dipanaskan dan di campur menjadi satu hingga mengental kemudian adonan akan dibungkus oleh daun jagung yang sudah kering. Setelah wajit terbungkus dengan rapi maka wajit pun dijemur di atas terik panasnya matahari, dengan menggunakan nampan terbuat dari anyaman bambu. Setelah wajit dijemur dan nampak kering, wajit siap dihidangkan dan dinikmati.

Sekarang ini Wajit banyak digunakan sebagai makanan cemilan saat acara resepsi pernikahan atau acara-acara lainnya, yang disajikan tampa bungkus jagungnya, tetapi hanya menggunakan alas berupa piring-piringan yang terbuat dari kertas daur ulang ataupun plastic, yang ditambahkan susu cair untuk tampilannya menarik.

Lamaya (kemasan permanen )

Wajit Cililin merupakan salah satu dari berbagai macam oleh-oleh khas Bandung yang sempat menjadi primadona. Walaupun Wajit ini berasal dari Cililin daerah Kabupaten Bandung Barat, namun minat masyarakat Bandung dan luar Bandung pada panganan ini begitu banyak. Sehingga para distributor makanan terutama oleh-oleh khas Bandung terus memasok Wajit ini langsung dari produsennya di daerah Cililin.

Jika Anda berkunjung ke daerah-daerah yang ada di sekitar Cililin, seperti Saguling, Curug Malela, Sindangkerta dan lainnya, Wajit gampang dijumpai dibeberapa lokasi seperti sekitar jalan Alun-alun Cililin, Jl. Sasak Bubur (sebelum dan sesudah jembatan sasak bubur), dan di perempatan Cihampelas. . Selain wajit, ada beberapa makanan khas dari Cililin yang kemasannya hamper mirip dengan Wajit, yaitu Angleng, Dodol Kacang dan Lamaya. Kalau Wajit bentuk kerucut, sedangkan Angleng bentuknya seperti leupeut, dodol kemasannya seperti lemper dan Lamaya seperti dodol biasa Cuma bentuknya kotak persegi panjang. Bahkan banyak para penjual wajit menyajikan berbagai makanan khas lainnya yang cukup terkenal seperti kerupuk gurandil, dorokdok, dll.


sumber : http://smiharja.blogspot.com/2011/09/wajit-cililin.html


Read more »
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Bandung (Tempo Doeloe)


Bandung yang memiliki sebutan sebagai kota kembang dan Paris van Java ini merupakan kota yang memiliki sejuta pesona, baik dari sejarah, kebudayaan, kehidupan sosial, lingkungan dan keindahan alamnya. Secara history Kota Bandung memiliki gedung-gedung bersejarah yang sampai saat ini masih dipertahankan dengan baik, dan diperhatikan oleh sebuah LSM dengan nama Bandung Heritage yang merupakan paguyuban untuk melestarikan dan menjaga warisan budaya Kota Bandung khususnya bangunan-bangunan bersejarah sebagai apresiasi kecintaannya terhadap kota Bandung. dari sumber tersebut berikut foto-foto kota Bandung tempo dulu dan sedikit ulasan kota Bandung tempo dulu, yang mungkin bisa menimbulkan kenangan bagi siapapun yang pernah melewati kota Bandung pada saat itu.

Pasar Baru

Ketika pusat Kota Bandung mulai dibangun sekitar tahun 1811, bangunan pasar satu-satunya di kota ini terletak di Kampung Ciguriang (Dekat Jalan Kepatihan dan Kautamaan Istri). Pasar Ciguriang tersebut dibakar pada saat huru-hara Munada pada tanggal 30 Desember 1842. Semenjak itu hampir selama setengah abad sampai tahun 1896, Bandung tidak memiliki pasar yang tetap dan permanen. Baru pada tahun 1906, setelah Bandung dinyatakan sebagai daerah Gemeente, pemerintah mulai membangun Pasar Baru di dekat Stasiun.

Gedung Sate
Foto udara gedung sate

 
Stasiun Pada Tahun 1934

Pesatnya perkembangan jasa kereta api ini mendorong Staats Spoorwegen ('Kereta Api Negara') pada tahun 1934 membangun jalur baru lewat Cikampek serta memperbanyak armadanya, sehingga jalur Batavia - Bandung bisa dilayani empat rit dalam sehari, dengan waktu tempuh hanya 2 3/4 jam saja. Lokomotif-lokomotif berwarna hitam dan berasap ini menjadi tontonan gratis dan spektakuler untuk masyakat pinggiran Bandung kala itu; seringkali mereka datang ke Stasiun hanya untuk menonton raksasa-raksasa besi ini sambil membawa bekal makanan!


Stasiun Pada Tahun 1884

Kereta Api merupakan salahsatu pendorong utama pada masa awal pertumbuhan Kota Bandung, awal abad ke-20. Sebelum jalur kereta api Batavia - Bandung dibuka tahun 1884, hubungan transportasi antara kedua kota itu hanya mungkin ditempuh dengan kereta kuda yang memakan waktu hampir 3 hari. Perkembangan daerah Priangan sebagai kawasan perkebunan yang menghasilkan komoditi berharga bagi dunia kopi, kina dan teh membuat perbaikan transportasi menjadi prioritas. Untuk itu di sekitar tahun 1920-an dibangun juga jaringan kereta api yang menghubungkan Kota dengan kawasan hinterland di sekitarnya Rancaekek, Majalaya, Ciwidey, dan Pangalengan.

Gereja Katedral Bandung / Katedral Santo Petrus

Gereja katedral santo petrus bandung terletak di Jalan Merdeka, yang diarsiteki oleh ir. c.p. wolff schoemaker, arsitek keturunan belanda.

Mesjid Cipaganti

Pada saat pembangunannya di tahun 1933, masjid karya C.P.W. Schoemaker ini merupakan satu-satunya masjid yang terletak di tengah kawasan hunian Bangsa Eropa di Bandung Utara. Bangunan aslinya yang berbentuk bujursangkar mengingatkan orang pada denah masjid-masjid kuno di Jawa dari abad ke-18; sayap bangunan yang melebar di kanan-kirinya ditambahkan kemudian.

Gedung Merdeka
Suasana gedung merdeka dimalam hari

Masjid Agung Bandung Pada Tahun 1875

Masjid Agung ini sekurang-kurangnya telah mengalami perombakan dan perubahan bentuk hingga tujuh kali. Sebagai sebuah keharusan dalam setiap pusat kota tradisional, bangunan Masjid Agung bergaya modern ini aslinya dibangun tahun 1812, berupa sebuah bangunan bambu beratapkan rumbia. Setelah kebakaran besar tahun 1825, masjid ini kemudian berangsur angsur diperbaiki dengan menggunakan kayu dan kemudian tembok sebagai bahan utama.

Jalan Asia Afrika
Suasana Jalan Asia Afrika tahun 1920

Institut Teknologi Bandung (ITB)

Institut Teknologi Bandung (ITB) adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang berkedudukan di Kota Bandung. ITB didirikan pada tanggal 2 Maret 1959. Saat ini status ITB adalah BHMN (Badan Hukum Milik Negara).

Hotel Savoy Homann


Di hotel Savoy-Homann ini Charlie Chaplin dan sejumlah bintang-bintang Hollywood lainnya pada dekade 40-an pernah menginap. Sebelum tahun 1930-an, bangunan ini berbentuk 'country cottage' gaya Romantik dengan rangka-rangka kayu yang diekspos. Bangunan ini kemudian direnovasi oleh Aalbers pada tahun 1936 atas pesanan Van Es Jr pemilik hotel Homann menggunakan gaya streamline moderne yang digunakannya juga untuk gedung Bank DENIS, lengkap dengan dominasi garis-garis horisontalnya.

HBS
SMAN 3 dan 5 Bandung (Sekarang) di Jl. Belitung, Bandung


Gereja Bethel


Gereja Protestan yang dibangun oleh C.P.W. Schoemaker ini tidak menggunakan gaya Gothic seperti gereja umumnya, namun menggunakan langgam Art-Deco yang sedang 'in' pada masa itu. Pintu masuk yang besar dan melengkung menjadi satu-satunya penanda fungsinya sebagai gereja menaranya tidak memiliki salib!

Jalan Braga
Jalan Braga tahun 1930an

Jl. Banceuy
Bangunan Sudut antara Jl. Banceuy dan Jl. ABC, Bandung

Foto-foto kota Bandung di atas yang datanya mungkin kurang lengkap, adalah hanya sebagian kecil saja dari sekian banyak foto yang bisa memberikan gambaran tentang sudut-sudut kota dan gedung-gedung kota Bandung pada jaman dahulu yang mungkin saat ini sering kita lewati.


sumber : http://www.gugeling.com/2011/06/bandung-foto-tempo-dulu.html
Read more »
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati


Puncak Ciumbuleuit Utara, nama kawasan itu. Warga bandung biasa menyebutnya Punclut. Wilayah ini merupakan dataran tertinggi terdekat di Kota Bandung. Jaraknya 7 kilometer dari pusat Kota Bandung. Atau, 3 km dari kawasan belanja Cihampelas. Letak strategis itulah menjadikan Punclut salah satu daerah wisata favorit kaum urban di akhir pekan.  Setiap hari Minggu, daerah ini dipenuhi oleh pengunjung yang ingin menghabiskan waktunya berjalan-jalan di daerah yang masih hijau dan sejuk..ya disisi lain mereka juga belanja kebutuhan sehari-hari, Karna setiap hari pekan punclut juga disetiap sisi jalan dipenuhi oleh para pedagang.



Di Puncrut Udara di sekitarnya masih sangat segar. Bahkan, jika pagi-pagi betul ke sini , kita masih bisa menikmati halimun atau kabut yang perlahan naik ke udara. Di tempat inilah pengunjung betul-betul dapat memahami, membuktikan sendiri, mengapa para ahli kerap menyebut Bandung sebagai mangkuk geografis.


Layaknya berdiri di tepi mangkuk raksasa, anda bisa melihat bebas pemandangan Kota Bandung dan pegunungan yang mengelilinginya. Menatap ke arah selatan, kita bisa melihat deretan pegunungan Malabar, Patuha, dan Waringin layaknya benteng geograf is mengurung Bandung. Jika beruntung, cuaca tengah cerah, plus mata anda masih bagus, kita dapat menyaksikan landmark Kota Bandung macam Jembatan Layang Surapati dan Menara Kembar Masjid Raya Jabar di Alun-alun Kota.

Jika mampir ke tempat nie jangan lupa wisata kuliner yg di sepanjang jalan,terdapat  warung-warung  dengan jajanan ringan khas Bandung (ketan bakar, tutut,bandrek). Kurang puas? Bisa mencicipi masakan khas sunda seperti nasi merah, item, dengan lauk pauk khas Sunda pula. Soal harga? Jangan terkejut jika mendapati harga yang ditawarkan oleh para penjual tersebut sangat murah. Jadi coba lah untuk mencobanya dijamin bakal ketagihan.


Kala senja menjelang malam, pemandangan lampu-lampu Kota Bandung dapat dinikmati dari Puncrut. Suasana dan pemandangan lampu-lampu kota dari ketinggian sangat indah dan romantis. Tidak heran bila setiap malam minggu, banyak pasangan muda-mudi yang datang dan menikmati pesonanya. Bila hari pekan tiba dan sedang main berlibur ke kota bandung jangan lupa untuk mengunjungi bukit puncrut bandung. Dijamin tidak akan kecewa..berpariwisata dengan tidak mengeluarkan biaya banyak.



sumber : http://www.bandung.eu/2011/06/kuliner-punclut-dengan-menikmati.html
Read more »
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati



 Obyek wisata Maribaya terletak 4 Km di tenggara Lembang . Lokasi ini memiliki sumber mata air panas , taman dan juga air terjun setinggi 2,5 meter. Maribaya adalah tempat wisata yang banyak yang di kunjungi oleh keluarga, khususnya pada liburan akhir minggu. Mata air panas di Maribaya mengandung belerang yang nyaman berenang ataupun berendam.

 

Dari taman yang terdapat di Maribaya ini wisatawan dapat melakukan perjalanan (trekking) sejauh 6 Km selama sekitar dua hingga tiga jam kembali ke Dago di Bandung. Tracking melalui jalan kecil melewati lembah sungai yang menghijau hingga sampai ke Bukit Dago , tempat yang bagus untuk menikmati keindahan matahari saat tenggelam di ufuk barat.






Selamat Berkunjung...!!!










sumber : http://www.wisatalembang.com/2009/11/maribaya.html
Read more »
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Kawasan Wisata Situ Patenggang - Bandung



Bandung emang gak ada abisnya kalo buat tempat wisata, Wara Wiri Wisata mau ngebahas tentang tempat wisata di Bandung selatan. berada di kawasan ciwidey ada sebuah situ yang sangat enak untuk dinikmati, ya Situ Patenggang dengan panorama yang indah adalah salah satu tempat yang sangat di rekomendasikan untuk para penikmat suasana alam.

Sebelum sampai di situ patengan, selama perjalanan kita akan di suguhkan pemandangan yang menarik yaitu perkebunan teh tertata rapi bak karpet / permadani yang tersusun rapi di samping kanan kiri jalan yang kita lalui,mhhhh sungguh pemandangan yang menyejukkan mata. 
  

Sejarah atau mitos mengenai Situ atau Danau ini muncul ke permukaan karena seorang pangeran keponakan Prabu Siliwangi, Ki Santang dan seorang putri gunung nan cantik jelita, Dewi Rengganis yang saling jatuh cinta. Namun perjalanan cinta mereka tidak semulus dan seindah yang dibayangkan oleh keudanya karena dipisahkan oleh keadaan. Sehingga air mata mereka membentuk sebuah situ atau danau. Selanjutnya danau itu dinamai dengan situ patenggang (lafal pa-teng-gang) yang diambil dari kata pateangan-teangan yang berasal dari bahasa sunda yang artinya saling mencari-cari.

Pada akhirnya mereka dapat berkumpul kembali pada sebuah batu di situ tersebut yang diberi nama batu cinta. Danau ini mendapatkan airnya dari sungai Cirengganis, bisa ditebak dari mana nama sungai ini kan?Konon siapapun yang pernah berkunjung dengan pasangannya, maka cinta mereka akan abadi. Karena hal tersebut terjadi karena mitos semoga pembaca dapat menyikapinya secara arif dan bijaksana… Kira-kira 50 km dari ibu kota kabupaten Bandung ke arah selatan, melewati Ciwidey suatu tempat persinggahan buat beli oleh-oleh makanan khas disana. Selanjutnya ke Situ Patenggang akan melewati perkampungan dan perkebunan teh yang dinikmati sepanjang perjalanan. 

 Luas kawasan wisata (danau/situ dan hutan) mencapai 150 ha.Di dalam danau terdapat berbagai jenis ikan, antara lain mujair, nila, ikan mas, nilem, lele, paray dan beunteur. Di sekitar danau hidup berbagai burung berparuh panjang, yang oleh masyarakat setempat dinamai burung blekek, tikukur, dan kaca mata. Di sekitar danau terdapat hutan lindung yang ditumbuhi rumput dan pepohonan khas Jawa Barat sejenis puspa (Scima waliechi), saninten (Castanopsisargentia), dan pasa (Cuercus sp). Konon disana masih terdapat binatang surili (Presbytis comata) yang kini diambang kepunahan.

Perjalanan menuju Situ patenggang cukup melelahkan perjalanan dengan jarak 46km dari Kota Bandung mungkin bisa dikatakan melelahkan pikiran,jiwa,dan raga (haduuuhhh..) apabila menyaksikan kemacetan jalan Kopo sebagai satu-satunya jalan akses yang mudah dibandingkan dengan jalur lainnya serta melelahkan otot-otot kaki kiri menahan kopling bagi sang supir. Jika anda sudah melewati fly over jalan tol Padalarang-Cileunyi selepas pintu tol Kopo maka anda akan menyadari bahwa perjalanan dari lingkar selatan jalan Soekarno-Hatta hingga kota Kabupaten Bandung di Soreang adalah datar, sejauh kira-kira 10km.kalo malas bawa kendaraan kita bisa juga menggunakan fasilitas angkutan umum dari terminal Ciwidey dengan tariff Rp. 5.000,- perorang termasuk tiket masuk (tiket masuk perkepala Rp. 1.000,-). Hal ini akan berbeda jika pengunjung menggunakan kendaraan pribadi (baik roda 2 maupun roda 4) atau dengan menggunakan bis rombongan.

Hal menarik lainnya yang dapat dinikmati para pengunjung di kawasan obyek wisata alam ini adalah setiap tahunnya diadakan acara ritual budaya syukuran yang dilakukan oleh masyarakat sekitar situ patenggang, syukuran ini dilakukan sebagai wujud dari rasa kecintaan dan kepedulian masyarakat terhadap tanah leluhurnya. Kegiatan yang dilakukan biasanya penanaman bibit tanaman di pulau cinta dan penebaran bibit ikan di sekitar kawasan Situ Patenggang.

Dan satu lagi yang mungkin tidak boleh terlupakan yaitu kebun strawberry yang tersedia di sepanjang jalan ciwidey menuju situ patenggang, salah satu yang unik dan dapat dinikmati ialah kita dapat langsung memetik serta menikmati strawbeey hasil petikan kita langsung dari pohonnya …

sumber : http://www.warawiriwisata.com/destinasi/wisata-indonesia-situ-patenggang-bandung/

Read more »
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Bumi Perkemahan Ranca Upas


Bumi Perkemahan Ranca Upas adalah salah satu obyek wana wisata di daerah Ciwidey, Bandung Selatan. Tidak hanya pecinta alam yang menggunakan tempat ini untuk berkemah atau melakukan aktivitas alam lainnya. Wisatawan yang sedang berekreasi ke daerah Ciwidey pun dapat menyempatkan diri untuk mengunjungi obyek wana wisata ini. Lokasinya tidak jauh dari gerbang utama Kawah Putih Ciwidey, sebelum memasuki kawasan Perkebunan Teh Ranca Bali.
Obyek wana wisata Bumi Perkemahan Ranca Upas memiliki area seluas 215 ha memiliki kekayaan alam perbukitan serta hutan alam yang sangat luas. Di atas ketinggian sekitar 1.700 dpl, hawa yang sangat sejuk di kisaran 18-23C menambah suasana alam di kawasan ini semakin memikat. Hutan alam di kawasan ini ditumbuhi beberapa jenis pepohonan seperti Puspa, Jamuju, Huru, Kitambang, Kihujan, Hamirung, Kurai dan Pasang. Sementara fauna yang dapat ditemukan antara lain burung tekukur, gagak, elang serta surili, monyet dan macan [1].

Pengunjung akan dimanjakan oleh adanya obyek Penangkaran Rusa Ranca Upas seluas 4-5 ha yang berada di dalam kawasan ini. Kawanan rusa tipe jinak yang pada awalnya didatangkan dari Kebun Binatang Ragunan Jakarta menjadikan daya pikat tersendiri obyek wana wisata Bumi Perkemahan Ranca Upas ini [1].



:: Beberapa sudut pandang pemandangan di dalam kawasan Bumi Perkemahan Ranca Upas ::




:: Lokasi perkemahan di Bumi Perkemahan dan Penangkaran Rusa Ranca Upas ::
Read more »
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Deretan penjaja ikan di Kampung Wisata Ciminyak Rancapanggung, Cililin, Kabupaten Bandung Barat menjadi tujuan utama wisata kuliner para wisatawan. 

BANDUNG BARAT – Pembangunan kawasan di Kabupaten Bandung Barat (KBB), khususnya bagian selatan belum optimal. Alhasil, banyak potensi wisata,kuliner khas hingga kerajinan khas Bandung Barat belum dikenal masyarakat luas. Infrastruktur yang buruk merupakan pemicunya.Tak heran apabila belum banyak wisatawan datang ke wilayah selatan Bandung Barat. 
Kecuali, bagi mereka yang benarbenar hobi berpetualang alam. Kawasan ini sangat cocok. Selalu ada emas di suatu daerah tandus. Istilah ini tepat untuk menggambarkan bagaimana kawasan selatan Bandung Barat menjadi salah satu objek menarik untuk dikunjungi. Bagi yang ingin refreshing berwisata alam sekaligus kuliner tidak harus selalu pergi ke Lembang,yang selama ini menjadi tujuan para wisatawan. 

Suatu kawasan di sekitar jembatan Sungai Ciminyak, Jalan Raya Rancapanggung Cililin, menawarkan wisata kuliner dan alam di pinggir genangan Waduk Saguling pun dapat menjadi pilihan berekreasi. Di sekitar jembatan yang menghubungkan antara Desa Mukapayung dan Rancapanggung berderet sekitar 11 tempat makan yang menyuguhkan berbagai menu ikan. 

Pengunjung bisa menikmati berbagai hidangan ikan air tawar. Ikan mas,gurame, lobster,belut,ikan gabus, patin, daging ayam,dan ikan nila dapat ditemukan dengan mudah. Bahkan, pengunjung bebas memilih dan mengambil ikannya sendiri untuk disajikan sambil menikmati keindahan Waduk Saguling. 

Bagi yang hobi memancing, tempat ini sangat pas.Ikan hasil tangkapan bisa langsung disantap setelah diolah, dibersihkan, dan dibakar di kios-kios makanan di tempat ini.Sebaliknya bagi yang tidak piawai memancing ikan, jangan khawatir tempat makan ini telah menyediakan berbagai jenis ikan segar yang ditampung di dalam kolam dan siap untuk disantap. 

Lokasi makannya pun berupa tenda dan kios-kios terbuka dengan suasana perbukitan hijau,gunung,hamparan sawah bertingkat, dan sungai Waduk Saguling dengan perahu-perahu nelayan penambak ikan yang hilir mudik melintas di atas genangan waduk. Yanto Hermansyah, 50, pedagang di sana, mengatakan wisata kuliner di Jembatan Ciminyak Waduk Saguling mulai banyak dikunjungi sekitar lima tahun lalu. 

Saat ini kawasan pedagang ikan di Jembatan Ciminyak banyak dikunjungi wisatawan, khususnya yang ingin menikmati kuliner ikan bakar atau goreng.Tidak sedikit pelanggannya berasal dari Jakarta, Bandung, dan Soreang. Pedagang lainnya,Ati,38, tampak sibuk menyiapkan dua ikan mas ukuran sedang yang dibakar menggunakan batok kelapa. Sebakul nasi pulen panas, kecap berisi potongan cabai dan bawang,sambal jahe dadakan, lalapan, dan segelas besar air teh tersaji komplit menggugah selera.

Ati mengatakan, selain warga lokal,yang banyak mampir ke tempatnya adalah warga Bogor, Cianjur, Sukabumi, dan Jakarta. Bahkan, turis mancanegara sering mampir ke tempat makannya. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata KBB Aos Kaosar mengungkapkan, tahun ini Kementerian Pariwisata sudah menetapkan Desa Rancapanggung dengan keberadaan Kampung Ikan sebagai salah satu desa wisata di KBB.

Desa wisata lainnya adalah Desa Cihideung dan Desa Sariwangi di Kecamatan Parongpong dan Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat. ”Desa Wisata Ciminyak Rancapanggung sudah menjadi ikon. Kalau mau menikmati wisata kuliner khususnya ikan bakar atau goreng, tinggal datang ke tempat ini sambil menikmati pemandangan Waduk Saguling,”kata Aos. 

Sementara karakteristik desa wisata lainnya adalah Desa Cihideung memiliki kekhasan dengan objek wisata bunga potong. Sementara Desa Sariwangi, selain bunga potong, di tempat ini pun identik dengan wisata kuliner, udara yang sejuk, dan pemandangan asri. Untuk Desa Gunung Masigit sudah terkoneksi dengan keberadaan objek wisata Gua Pawon yang sudah melegenda serta handycraft dodol jambu dan dodol pisang. 

Kekhasan dan potensi objek wisata yang dimiliki itu menjadi indikator kebangkitan ekonomi masyarakat di suatu daerah.Hal itu yang menjadi penilaian dari pihak kementerian, di mana setiap desa memiliki potensi pariwisata dan industri kreatif layak mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk segera dikembangkan
Read more »
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

TV ONLINE

Read more »
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati